Selasa, 26 April 2011

SIRKULASI


PNDAHULUAN
Mahluk hidup membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas hidupnya. Untuk menghasilkan energi tubuh membutuhkan berbagai materi yang diambil dari lingkungan dalam bentuk makanan misalnya dimana makanan ini akan diserap oleh tubuh, dalam penyerapan ini yang berperan sebagai pentransport yaitu system sirkulasi. Dengan adanya sistim sirkulasi pada makhluk hidup maka makanan yang dikonsumsi dapat digunakan oleh tubuh dengan sebagaimana mestinya. Agar materi tersebut bisa sampai ke tingkat seluler diperlukan suatu system khusus yaitu system sirkulasi.



BAB 1
SISTEM SIRKULASI
Sistem sirkulasi adalah system transpor yang mengsuplai zat-zat yang diabsorpsi dari saluran pencernaan dan O2 ke jaringan, mengembalikan CO2 ke paru-paru dan produk-produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperature tubuh dan mendistrikbusikan hormone-hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi sel
Darah yaitu pembawa zat-zat ini, dipompakan melalui system tertutup pembuluh-pembuluh darah oleh jantung. Oleh karena itu system peredaran darah manusia dikenal dengan sebutan peredaran darah tertutup.
Setiap kali beredar darah dua kali mengalir melewati jantung oleh karena itu system peredaran darah manusia juga dikenal sebagai peredaran darah ganda ( rangkap).
sirkulasi4.jpg

BAB 2
DARAH
Darah tersusun dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah meliputi 55%  dari seluruh bagian darah, sedangkan 45% sisanya adalah berupa sel-sel darah.
PLASMA DARAH
 Bagian cair darah yaitu plasma adalah suatu larutan yang baik sekali yang mengandung molekul anorganik, molekul organic (protein, glukosa, lemak) dan garam-garam mineral. Volume normal plasma kira-kira 5% berat badan , atau secara kasar pada laki-laki 70 Kg , 3500 ml. Bila darah lengkap dibiarkan membeku dan bekuan dibuang cairan yang tertinggal dinamakan serum.
Protein plasma
 Protein plasma biasanya terdiri dari fraksi albumin, globulin dan fibrinogen. Albumin berfungsi untuk menjaga tekanan osmotic darah. Selain itu albumin berperan sebagai pengemban untuk logam, ion asam lemak, asam amino, bilirubin, enzim dan obat-obatan. Globulin berfungsi untuk membentuk antibody sehingga tubuh kebal terhadap serangan penyakit yaitu berupa gama globulin, protein ini dibentuk dalam sel-sel plasma, dan juga berfungsi untuk proses pembekuan yaitu berupa globulin protrombin.
Fibrinogen merupakan komponen protein yang juga berfungsi untuk pembekuan darah. Fraksi albumin dan protein yang berhubungan dengan pembekuan ( fibrinogen dan protrombin) dibentuk dalam hati. Di dalam plasma darah , garam sangat berguna untuk berbagai tujuan . Garam dapur (NaCl) misalnya berguna untuk melarutkan protein. Protein dapat bekerja malakukan barbagai  fungsinya jika berada dalam bentuk terlarut.
Beberapa garam lainnya berfungsi untuk menjaga pH darah tidak berubah, jenis garam demikian dikenal sebagai zat penyangga. Selain itu protein plasma juga bertanggung jawab untuk 15 % kapasitas buffer darah.
UNSUR SELULER DARAH.
 Unsur seluler darah adalah sel darah merah (eritrosi) , sel darah putih ( leukosit), dan trombosit-trombosit tersuspensi dalam plasma. Sel darah merah (eritrosit) membawa hemoglobin dalam sirkulasi. . Sel darah merah berbentuk cakram bikonkaf. Pada Mamalia sel-sel darah merah kehilangan intinya sebelum memasuki sirkulasi, tidak memiliki mitokondria Pada manusia sel darah merah hidup dalam sirkulasi selama 120 hari. Jumlah rata-rata sel darah merah normal pada laki-laki 5,4 juta /μL dan pada wanita kira-kira 4,8 juta / μL.
Tiap-tiap sel darah merah manusia diantaranya kira-kira 7,5  μL dan tebalnya  2 μm. Mengandung ± 250 juta molekul Hb , sejenis protein pengikat dan pembawa O2 yang mengandung besi. Hb darah mampu berikatan dengan molekul gas nitrat oksida (NO) , dimana di dalam dinding kapiler  NO berperan untuk merelaksasikan dinding kapiler sehingga dapat mengembang yang membantu mengirimkan O2 ke sel. Pembentukan sel darah merah disebut eritropoeisis yang diatur oleh suatu hormone glikoprotein yang beredar dinamakan eritropoeitin yang dibentuk oleh kerja dari factor ginjal pada globulin plasma.
Dalam sirkulasi kira-kira terdapat 3 x 1013 sel darah merah dan kira-kira 900 gram hemoglobin dalam sirkulasi darah laki-laki dewasa 70 Kg , dan setiap 0,3 gram dihancurkan dan 0,3 gram disintesis.
Bila sel darah merah tua , akan dihancurkan dalam system retikuloendotelial, bagian globin  melekul hemoglobin dipisahkan dan hem diubah menjadi biliverdin . Pada manusia sebagian biliverdi yang dibentuk dari heme diubah menjadi bilirubin. Bilirubin disimpan dalam kantung empedu untuk disekresikan pada saluran pencernaan. Besi dari hem dipakai kembali untuk sintesis hemoglobin .
Sel darah putih
sel_darah
Normal terdapat  4000 – 11000 sel darah putih per mikroliter darah manusia.
Pada mamalia Sel darah putih dapat dibedakan dalam 5 tipe . Neutrofil, basofil, eosinofil mempunyai inti yang bentuknya tidak teratur ( karena itu sering disebut polimorfonuklear) dan granula sitoplasmik jelas ( tergolong granulosit ).
Monosit dan limfosit (tergolong agranulosit) yaitu sel dengan inti yang besar dan bulat dan sedikit sitoplasma agranuler dan inti berbentuk ginjal.




Tipe sel darah putih.
Eosinofil    ( 2 atau 3 % dari jumlah leukosit yang beredar)
Memfagosit kompleks antigen – antibody  sehingga sel-sel ini penting dalam pembersihan sisa-sisa suatu infeksi.
Dan kadar eosinofil yang beredar  akan meningkat pada penderita penyakit alergi.
Neutrofil (60 sampai 70%)
Dinamakan garis pertahanan tubuh pertama terhadap infeksi bakteri
Mencari, mencernakan dan membunuh bakteri ,zat asing lain dan sel-sel yang mati.
 Basofil (0,5 sampai 1% dari jumlah leukosit)
Mengandung histamin dan heparin
Perannya mempertahankan keseimbangan normal antara sistem pembekuan dan sistem anti pembekuan
Monosit
Mempunyai inti yang besar yang berlekuk pada satu sisi
Mengandung banyak sitoplasma.
Fagosit yang aktif, mengikuti neutrofil masuk daerah infeksi dan membentuk garis pertahanan kedua ,mengandung peroksidase dan enzim-enzim lisosom.

Lymphocyte
Seperti makrofag , kedua jenis limfosit tersebut bersikulasi di seluruh darah dan limfa, dan terkonsentrasi dalam limpa, nodus limfa, dan jaringan limfatik lainnya.
Trombosit
 Bagian darah yang berukuran terkecil (2-4 µm)
Dibuat dalam  Megakariosit ( sel raksasa dalam sumsum tulang)
Jumlah : 200.000 – 500.000 sel / mm3
Berfungsi  dalam proses pembekuan darah. Mempunyai paruh waktu kira-kira 7 hari.
Trombosit mempunyai mikrotubulus cincin sekitar pinggirnya dan mengandung aktin dan miosin .Trombosit juga mengandung glikogen, lisosom dan 2 jenis granula : granula padat yang mengandung ADP, ATP , serotonin dan Ca2+ ; dan granula α yang mengandung faktor-faktor pembekuan dan protein-protein lain.
Perhatikan bahwa ada dua lorong yang menuju ke aktivitas faktor X. Suatu jalur ekstrinsik yang cepat, yang disebabkan oleh pelepasan faktor – faktor jaringan , mulai membentuk sumbat. Jalur intrinsik , perubahan satu proenzyme menjadi suatu enzyme aktif mencetuskan perubahan enzyme kedua dan seterusnya melalui banyak tahapan sampai akhirnya menuju ke perubahan protrombin menjadi trombin. Sebagian besar tahapan ini memerlukan Ca2+ , dan beberapa diantaranya memerlukan faktor pembekuan darah tambahan, kebanyakan adalah globulin plasma.
Kedua jalur ini akhirnya bercampur dan membentuk aktivator yang mengubah sejenis protein plasma yang disebut protrombin ke bentuk aktifnya yaitu trombin. Kalsium dan vitamin K merupakan dua faktor plasma yang diperlukan pada tahap tersebut. Trombin itu sendiri adalah suatu enzim yang mengkatalisis tahapan akhir proses penggumpalan itu, yaitu pengubahan fibrinogen menjadi fibrin. Benang fibrin kemudian saling menjalin menjadi suatu lempengan , sel darah merah terjerat dalam gumplan fibrin.
Fungsi darah
1.                 Sebagai alat transport : O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan yang membutuhkan. zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh ke alat pengleluaran. Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.
2.                  Mengatur keseimbangan asam dan basa
3.                 Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4.                  Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh
Sel-sel darah (bagian padat)
a.                  Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti, mengandung Hb (protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum merah tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam  5 juta eritrosit (laki-laki) dan±hati. Dalam 1 mm3 terkandung   4± juta eritrosit (wanita).
Setelah tua sel darah merah akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).
b.                  Leukosit (leukosit)
Mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit.
Leukosit, meliputi :
Granulosit : merupakan sel darah putih yang bergranula :
Neutrofil : granula merah kebiruan, bersifat fagosit.
Basofil : granula biru, fagosit.
Eosinofil : granula merah, fagosit,
Agranulosit : merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula,
Monosit : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat.
Limphosit : inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat bergerak.
c.                    Trombosit (sel darah pembeku)
Tidak berinti dan mudah pecah, bentu tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3 mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit.
Mekanisme pembekuan darah, mengeluarkan Trombosit pecah tromboplastin/
faktor antihemofili trombokinase, Protombin thrombin Ca++ dan Vit.K, Fibrinogen fibrin.
Untuk keperluan tertentu, misal dalam proses pengambilan darah dari donor, maka pembekuan darah dapat dihindarkan dengan jalan :
·                     Mendinginkan darah mendekati titik bekunya. Tujuannya untuk menhalangi pembentukan trombin.
·                     Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat. Tujuan mengendapkan ion Ca, sehingga pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat.
·                     Pemberian heparin atau dikumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Zat ini digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam transfusi darah dan pada saat operasi.
·                     Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, misal menggunakan alat pengambil darah yang sangat tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.
Plasma darah (cairan darah)
Protein, meliputi :
- fibrinogen : untuk pembekuan darah
- albumin : menjaga tekanan osmotik darah
- globulin : membentuk zat kebal / zat antibodi

Berdasarkan kerjanya zat anti dibedakan :
- prepsipitin : kerjanya menggumpalkan darah
- lisin : memecah antigen
- antitoksin : menetralkan racun
 Sari-sari makanan, meliputi :
- glukosa
- asam amino
- asam lemak
- gliserin
 Garam mineral, meliputi :
- kation : Na+, K++, Ca++, Mg++
- anion : Cl-, HCO3-, PO4-
 Zat hasil produksi sel, meliputi :
- hormon
- enzim
- antibodi
 Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :
- urea
- asam ureat
Gas-gas pelepasan, meliputi :
- O2
- CO2
- N2
PEMBULUH  DARAH
 Pembuluh darah adalah saluran tertutup yang membawa darah dari jantung ke jaringan dan kembali ke jantung. Darah terutama mengalir melalui pembuluh diantaranya karena gerak maju yang diberikan oleh daya pompa jantung .
ARTERI DAN ARTERIOL
Arteri merupakan pembuluh daran yang membawa darah dari jantung ke organ organ tubuh. Arteri mempunyai dinding tebal dan tersusun dari jaringan elastik dan jaringan otot polos . Ketebalan dinding dikaitkan untuk menahan tekanan tinggi hasil dari pompa jantung. Otot ini dipersyarafi oleh sistem syaraf simpatik untuk konstriksi dan pelebaran pembuluh darah.
Arteri bercabang menjadi pembuluh pembuluh yang sangat kecil disebut arteriol, selanjutnya arteriol bercabang lagi membentuk pembuluh-pembuluh mikroskopis yang dapat menembus lapisan antar sel jaringan hidup.
Cabang-cabang akhir dari arteriol ini disebut kapiler.
 VENA DAN VENULA
 Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jaringan tubuh kembali ke jantung. Vena memilki katup- katup yang berguna untuk mempertahankan darah agar terus mengalir ke satu arah yaitu menuju jantung.
Vena mempunyai dinding pembuluh yang lebih tipis daripada arteri sebab darah pada pembuluh vena kembali ke jantung di bawah tekanan yang lebih rendah.
ANATOMI VENA
KAPILER
 Kapiler adalah suatu jala anastomose , pembuluh pembuluh ini berdinding tipis dengan struktur dindingnya hanya berupa selapis sel. Kebanyakan sel-sel tubuh terletak berdekatan dengan kapiler darah.. Setelah darah melalui kapiler, bagian plasma yaitu  bagian cairan darah, keluar melewati dinding kapiler . Cairan ini membawa makanan, hormon, dan oksigen menuju  ke sel – sel tubuh. Pada saat yang bersamaan plasma mengambil sampah dan kembali memasuki darah dalam kapiler untuk dibawa balik menuju jantung.


BAB 3
JANTUNG
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).
BAGIAN JANTUNG
jantung manusia terletak tepat di bawah tulang dada (sternum), ukuran kira-kira sebesar kepalan tangan, Terutama tersusun dari otot jantung.
Jantung dipisahkan dari vicera toraks lainnya oleh pericardium. Kantong pericardium dalam keadaan normal mengandung 5- 30 ml cairan jernih, yang melumasi jantung dan memungkinkannya mengadakan kontak dengan gesekan minimal.
STRUKTUR JANTUNG
Jantung manusia berongga dan terbagi menjadi 4 ruang (serambi / atrium kanan dan kiri serta bilik / ventrikel kanan dan kiri.
Darah terdeoksigenasi yaitu darah yang rendah kandungan oksigennya  masuk ke atrium kanan dari vena cava inferior maupun superior (dari seluruh jaringan tubuh). Dari sii darah mengalir  ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Selanjutnya vantrikel kanan berkontraksi memompa darah keluar dari jantung menuju paru-paru melalui arteri pulmonary.
Sementara itu , atrium kiri menerima darah teroksigenasi – yaitu darah segar yang terisi dengan oksigen di paru-paru , kemudian dengan melewati katup bikuspidalis menuju ventrikel kiri untuk dipompakan ke seluruh bagian tubuh dengan melewati terlebih dahulu pembuluh terbesar yang keluar dari jantung yaitu aorta
Untuk mengetahui bagaimana aliran darah mengalir dalam ruang  jantung klik  play pada gambar aliran darah di jantung di bawah ini
ALIRAN DARAH DI JANTUNG
Fungsi katup katup pada jantung tak lain agar mencegah darah yang sudah masuk ke ventrikel kiri dan kanan tidak kembali lagi ke atrium kanan dan kiri.Dinding otot ventrikel lebih tebal dibandingkan dengan dinding otot atrium , hal ini berkaitan dengan fungsi kerjanya. Atrium berfungsi untuk menerima darah sedangkan ventrikel berfungsi untuk memompa darah keluar dari jantung agar beredar ke paru-paru dan ke seluruh bagian tubuh, sehingga ventrikel lebih banyak mamerlukan tenaga dibandingkan atrium. Merupakan peredaran darah dari  jantung menuju seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke jantung.
Darah dipompakan dari ventrikel kiri keluar jantung melalui aorta menuju ke 2 cabang aorta yang berukuran pendek, satu cabang mengalirkan darah yang kaya akan oksigen ke bagian kepala dan lengan dan cabang lainnya mengalirkan darah ke berbagai bagian tubuh lainnya.
Peredaran darah sistemik bertanggung jawab terhadap berlangsungnya pertukaran gas , nutrien, limbah pada semua bagian tubuh kecuali paru-paru.
Kemudian darah yang miskin oksigen dari bagian kepala dan lengan akan kembali masuk jantung melalui vena cava superior dan darah yang berasal dari bagian tubuh lainnya masuk jantung melalui vena cava inferior.
Cara Kerja Jantung
Sistm sirkulasi memiliki 3 komponen:
1.                  Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh
2.                  Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung
3.                  Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi
Darah berjalan melalui sistim sirkulasi ke dan dari jantung melalui 2 lengkung vaskuler (pembuluh darah) yang terpisah. Sirkulasi paru terdiri atas lengkung tertutup pembuluh darah yang mengangkut darah antara jantung dan paru. Sirkulasi sistemik terdiri atas pembuluh darah yang mengangkut darah antara jantung dan sistim organ.
Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah. Jantung terbagi atas separuh kanan dan kiri serta memiliki empat ruang, bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik bagian atas disebut dengan atrium yang menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik bawah, yaitu ventrikel yang berfungsi memompa darah dari jantung.
Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut dengan arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu partisi otot kontinu yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung janan menerima dan memompa darah beroksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi.
Perjalanan Darah dalam Sistim Sirkulasi
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi berbagai jaringan tubuh.
Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot, otak, dan semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi.  Oleh karena itu, walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.
Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid karena memiliki tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup bikuspid atau katup mitral karena terdiri atas dua daun katup. Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis terletak pada sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan-separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.
http://www.klikdokter.com/userfiles/cara%281%29.jpg
Walaupun tidak terdapat katup antara atrium dan vena namun hal ini tidak menjadi masalah. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu karena tekanan atrium biasanya tidak jauh lebih besar dari tekanan vena serta tempat vena kava memasuki atrium biasanya tertekan selama atrium berkontraksi.

SISTEM PEREDARAN DARAH PULMONAL (Peredaran darah kecil)
Peredaran darah pulmonary merupakan peredaran darah dari jantung ke kapiler paru-paru kemudian kembali ke jantung. Darah dari paru-paru mengalir melalui arteri pulmonari dan kembali ke jantung melalui vena pulmonari.


BAB 4
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
ANEMIA
Penyakit kurang darah, bisa disebabkan karena kurangnya jumlah sel darah merah atu karena kurangnya  jumlah hemoglobin darah
HEMOFILIA
Suatu penyakit dimana darah sukar untuk membeku Merupakan penyakit genetic
HIPERTENSI
Peningkatan tekanan darah arteri sistemik atau tekanan dalam arteri pulmonalis. Ditandai dengan tekanan sistol di atas 150 mmHg atau tekanan diastol di atas 100 mmHg.
 STROKE
Terjadi jika suplai darah ke otak terhenti akibat dari penyumbatan pembuluh darah di otak atau pecahnya pembuluh darah yang menuju otak.
ATEROSKLEROSIS
Pengerasan pembuluh arteri coronaria akibat dari pengendapan kolesterol, akibatnya jantung kekurangan suplai nutrisi dan oksigen sehingga sebagian otot jantung mati.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Sumber : Sherwood L. fisiologi manusia : dari sel ke sistem. EGC. Jakarta. 2001

PEMBUATAN NATA DE COCO


Pendahuluan



Puji sukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Nata de Coco merupakan materi yang kami pilih sebagai tema makalah kami karena selama ini Nata de Coco merupakan makanan pangan yang didapatkan melalui permentasi atau bantuan mikroorganisme dalam pembuatannya. Pada makalah ini kami memberitahukan sedikit informasi tentang Nata de Coco baik itu bahan yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan Nata de Coco serta manfaat, cara pengolahan, dan mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan Nata de Coco ini.



Dasar teori


Kata nata berasal dari bahasa Spanyol yang berarti krim. Nata diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sebagai 'natare' yang berarti terapung-apung. Nata dapat dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases), limbah cair tebu, atau sari buah (nanas, melon, pisang, jeruk, jambu biji, strawberry dan lain-lain). Nata yang dibuat dari air kelapa disebut nata de coco. Di Indonesia, nata de coco sering disebut sari air kelapa atau sari kelapa. Nata de coco pertama kali berasal dari Filipina. Di Indonesia, nata de coco mulai dicoba pada tahun 1973 dan mulai diperkenalkan pada tahun 1975. Namun demikian, nata de coco mulai dikenal luas di pasaran pada tahun 1981. (anonym,2010)

Nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan (nata tidak akan tumbuh di dalam cairan). Bahan yang dapat digunakan sebagai media untuk pembuatan nata adalah air kelapa sehingga produknya dikenal dengan nata de coco. Selain itu bahan lainnya adalah sari nanas (nata de pina), kedelai (nata de soya) atau buah lain yang mengandung glukosa. Mikroba yang aktif dalam pembuatan nata adalah bakteri pembentuk asam asetat yaitu Acetobacter xylinum. Mikroba ini dapat merubah gula menjadi selulosa. Jalinan selulosa inilah yang membuat nata terlihat putih. (anonym,2010).
Nata De Coco merupakan jenis komponen minuman yang terdiri dari senyawa selulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia), yang selanjutnya dikenal sebagai bibit nata. Pada prinsipnya untuk mengha-silkan nata de coco yang bermutu baik, maka perlu disediakan me-dia yang dapat mendukung aktivi-tas Acetobacter xylinum untuk memproduksi selulosa ekstra-seluler atau yang kemudian di se-but nata de coco.
Berbagai penelitian ilmiah men-coba menggantikan air buah kelapa dengan bahan lain seperti whey tahu, sari buah nenas, sari buah pisang dll. Kegiatan ilmiah ini menghasilkan produk yang akrab disebut nata de soya, nata de pina dll. Kita tidak akan punya cukup waktu untuk membi-carakan berbagai produk tersebut apalagi untuk membandingkan satu dengan yang lain.
 Proses terbentuk-nya nata adalah sebagai berikut: sel-sel Ace-tobacter Xylinum mengambil glu-kosa dari larutan gula, kemudian digabungkan dengan asam lemak membentuk prekursor pada membran sel, kemudian keluar bersama-sama enzim yang mempolimerisasikan glukosa menjadi selulosa diluar sel. Prekursor dari polisakarida tersebut adalah GDP-glukosa.

Pembentukan prekursor ini distimulir oleh adanya katalisator seperti Ca2+, Mg2+. Prekursor ini kemudian mengalami polimerisasi dan berikatan dengan aseptor membentuk selulosa.Bibit nata sebenarnya merupakan golongan bakteri dengan nama Acetobacter xylinum. Dalam kehidupan jasad renik, bakteri dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu bakteri yang membahayakan, bakteri yang merugikan dan bekteri yang menguntungkan. Adapun yang termasuk dalam kelompok bakteri yang membahayakan antara lain adalah bakteri yang menghasilkan racun atau menyebabkan infeksi, sedangkan ternasuk dalam kelompok bakteri yang merugikan adalah bakteri pembusuk makanan. Sementara yang termasuk dalam kelompok bakteri yang menguntungkan adalah jenis bakteri yang dapat dimanfaatkan oleh manusia hingga menghasilkan produk yang berguna. Acetobacter xylinum merupakan salah satu contoh bakteri yang menguntungkan bagi manusia seperti halnya bakteri asam laktat pembentuk yoghurt, asinan dan lainnya.
Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan Karbon © dan Nitrogen (N), melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim akstraseluler yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersbeut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.
Nata yang dihasilkan tentunya bisa beragam kualitasnya. Kualitas yang baik akan terpenuhi apabila air kelapa yang digunakan memenuhi standar kualitas bahan nata, dan prosesnya dikendalikan dengan cara yang benar berdasarkan pada factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan aktivitas Acetobacter xylinum yang digunakan. Apabila rasio antara karbon dan nitrogen diatur secara optimal, dan prosesnya terkontrol dengan baik, maka semua cairan akan berubah menjadi nata tanpa meninggalkan residu sedikitpun. Oleh sebab itu, definisi nata yang terapung di atas caian setelah proses fermentasi selesai, tidak berlaku lagi.
Air kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus berasal dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bahan tambahan yang diperlukan oleh bakteri antara lain karbohidrat sederhana, sumber nitrogen, dan asam asetat. Pada ummumnya senyawa karbohidrat sederhana dapat digunakan sebagai suplemen pembuatan anta de coco, diantaranya adalah senyawa-senyawa maltosa, sukrosa, laktosa, fruktosa dan manosa. Dari beberapa senyawa karbohidrat sederhana itu sukrosa merupakan senyawa yang paling ekonomis digunakan dan paling baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bibit nata. Adapun dari segi warna yang paling baik digunakan adalah sukrosa putih. Sukrosa coklat akan mempengaruhi kenampakan nata sehingga kurang menarik. Sumber nitrogen yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan aktivitas bakteri nata dapat berasal dari nitrogen organic, seperti misalnya protein dan ekstrak yeast, maupun Nitrogen an organic seperti misalnya ammonium fosfat, urea, dan ammonium slfat. Namun, sumber nitrogen anorganik sangat murah dan fungsinya tidak kalah jika dibandingkan dengan sumber nitrogen organic. Bahkan diantara sumber nitrogen anorganik ada yang mempunyai sifat lebih yaitu ammonium sulfat. Kelebihan yang dimaksud adalah murah, mudah larut, dan selektif bagi mikroorganisme lain.
Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organic dan anorganik lain bias digunakan.
Seperti halnya pembuatan beberapa makanan atau minuman hasil fermentasi, pembuatan nata juga memerlukan bibit. Bibit tape biasa disebut ragi, bibit tempe disebut usar, dan bibit nata de coco disebut starter. Bibit nat de coco merupakan suspensi sel A. xylinum. Untuk dapat membuat bibit nata de coco seseorang perlu mengetahui sifat-sifat dari bakteri ini.
Acetobacter Xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar , micron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bias membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan Gram negative.
Bakteri ini tidak membentuk endospora maupun pigmen. Pada kultur sel yang masih muda, individu sel berada sendiri-sendiri dan transparan. Koloni yang sudah tua membentuk lapisan menyerupai gelatin yang kokoh menutupi sel koloninya. Pertumbuhan koloni pada medium cair setelah 48 jam inokulasi akan membentuk lapisan pelikel dan dapat dengan mudah diambil dengan jarum oase.
Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alcohol, dan propel alcohol, tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. sifat yang paling menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Factor lain yang dominant mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperature, dan ketersediaan oksigen.
Bakteri Acetobacter Xylinum mengalami pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Bakteri Acetobacter Xylinum mengalami beberapa fase pertumbuhan sel yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase pertumbuhan tetap, fase menuju kematian, dan fase kematian.
Apabila bakteri dipindah ke media baru maka bakteri tidak langsung tumbuh melainkan beradaptasi terlebih dahulu. Pad afase terjadi aktivitas metabolismedan pembesaran sel, meskipun belum mengalami pertumbuhan. Fase pertumbuhan adaptasi dicapai pada 0-24 jam sejak inokulasi. Fase pertumbuhan awal dimulai dengan pembelahan sel dengan kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa jam saja. Fase eksponensial dicapai antara 1-5 hari. Pada fase ini bakteri mengeluarkan enzim ektraselulerpolimerase sebanyak-banyaknya untuk menyusun polimer glukosa menjadi selulosa (matrik nata). Fase ini sangat menentukan kecepatan suatu strain Acetobacter Xylinum dalam membentuk nata.
Fase pertumbuhan lambat terjadi karena nutrisi telah berkurang, terdapat metabolic yang bersifat racun yang menghambat pertumbuhan bakteri dan umur sel sudah tua. Pada fsae in pertumbuhan tidak stabil, tetapi jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak disbanding jumlah sel mati.
Fase pertumbuhan tetap terjadi keseimbangan antara sel yang tumbuh dan yang mati. Matrik nata lebih banyak diproduksi pada fase ini. Fase menuju kematian terjadi akibat nutrisi dalam media sudah hamper habis. Setelah nutrisi harbi, maka bakteri akan mengalami fase kematian. Pada fase kematian sel dengan cepat mengalami kematian. Bakteri hasil dari fase ini tidak baik untuk strain nata.
Factor-faktor yang mempengaruhi Acetobacter Xylinum mengalami pertumbuhan adalah nutrisi, sumber karbon, sumber nitrogen, serta tingkat keasaman media temperature, dan udara (oksigen. Senyawa karbon yang dibutuhkan dalam fermentasi nata berasal dari monosakarida dan disakarida. Sumber dari karbon ini yang paling banyak digunakan adalah gula. Sumber nitrogen bias berasal dari bahan organic seperti ZA, urea. Meskipun bakteri Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3. sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28 – 31 0 C. bakteri ini sangat memerlukan oksigen. Sehingga dalam fermentasi tidak perlu ditutup rapat namun hanya ditutup untuk mencegah kotoran masuk kedalam media yang dapat mengakibatkan kontaminasi.(anonym,2010).
Kadungan kalori yang rendah pada Nata de Coco merupakan pertimbangan yang tepat produk Nata de Coco sebagai makan diet. Dari segi penampilannya makanan ini memiliki nilai estetika yang tinggi, penampilan warna putih agak bening, tekstur kenyal, aroma segar. Dengan penampilan tersebut maka nata sebagai makanan desert memiliki daya tarik yang tinggi. Dari segi ekonomi produksi nata de coco menjanjikan nilai tambah. Pembuatan nata yang diperkaya dengan vitamin dan mineral akan mempertinggi nilai gizi dari produk ini.
Nata de Coco dibentuk oleh spesies bakteri asam asetat pada permukaan cairan yang mengandung gula, sari buah, atau ekstrak tanaman lain. Beberapa spesies yang termasuk bakteri asam asetat dapat membentuk selulosa, namun selama ini yang paling banyak dipelajari adalah Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum termasuk genus Acetobacter. Bakteri Acetobacter xylinum bersifat Gram negatip, aerob, berbentuk batang pendek atau kokus.
Pemanfaatan limbah pengolahan kelapa berupa air kelapa merupakan cara mengoptimalkan pemanfaatan buah kelapa. Limbah air kelapa cukup baik digunakan untuk substrat pembuatan Nata de Coco. Dalam air kelapa terdapat berbagai nutrisi yang bisa dimanfaatkan bakteri penghasil Nata de Coco. Nutrisi yang terkandung dalam air kelapa antara lain : gula sukrosa 1,28%, sumber mineral yang beragam antara lain Mg2+ 3,54 gr/l, serta adanya faktor pendukung pertumbuhan (growth promoting factor) merupakan senyawa yang mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri penghasil nata (Acetobacter xylinum).
Adanya gula sukrosa dalam air kelapa akan dimanfaatkan oleh Acetobacter xylinum sebagai sumber energi, maupun sumber karbon untuk membentuk senyawa metabolit diantaranya adalah selulosa yang membentuk Nata de Coco. Senyawa peningkat pertumbuhan mikroba (growth promoting factor) akan meningkatkan pertumbuhan mikroba, sedangkan adanya mineral dalam substrat akan membantu meningkatkan aktifitas enzim kinase dalam metabolisme di dalam sel Acetobacter xylinum untuk menghasilkan selulosa. (anonym,2010).
Pengolahan
  1. 100 liter air kelapa
  2. 100 gram(gr) gula pasir
  3. 500 gram (gr) ZA
  4. 50 mili liter (ml) asam cuka/ asam asetat
  5. 1 sendok makan asam sitrat
Langkah Kerja dalam pembuatan nata de coco antara lain meliputi:
  1. Menyaring 100 liter air kelapa, kemudian ditambahkan dengan:
    1. 100 gr gula pasir
    2. 500 gram (gr) ZA
    3. Mendidihkan campuran bahan-bahan nomor 1 di atas, kemudian mematikan api kompor, dan menambah campuran tersebut dengan  50 mili liter (ml) asam cuka/ asam asetat.
    4. Pembuatan starter
      1. Mensterilisasi botol, dengan cara memasukkan air campuran air kelapa yang telah mendidih ke dalam botol hingga setinggi leher botol dan membiarkannya selama kurang lebih 5 menit, kemudian menuangkan isi air kelapa dan mendidihkannya kembali sedangkan botolnya ditutup dengan koran yang telah disterilkan.
      2. Memasukan air kelapa yang sudah didihkan pada nomor 2 sebanyak 600 ml, kemudian menutupnya dengan kertas koran dan membiarkannya hingga dingin (memeramnya selama ± 1 hari).
      3. Setelah dingin (± 1 hari), menambahkan starter yang berumur 6 hari ke dalam botol berisi campuran air kelapa yang telah didinginkan tadi (1 botol stater digunakan untuk 5–6 botol), dan memeramnya kembali selama kurang lebih 6 sampai 7 hari.

    1. Pembuatan Nata de Coco
      1. Menyiapkan nampan yang telah disterilisasikan (melalui pemanasan oleh sinar matahari/pencelupan nampan bersih ke dalam air panas).
      2. Memasang karet gelang pada bagian tengah nampan hasil sterilisasi.
      3. Memasukkan air kelapa hasil pendidihan (seperti poin 2) ke dalam loyang ± 1—1,5 liter di setiap loyang, kemudian menutupnya dengan koran dan mengikatnya dengan karet ban. Setelah itu dibiarkan hingga dingin (memeramnya selama ± 1 hari).
      4. Setelah dingin (± 1 hari) dilakukan inokulasi yaitu menambahkan starter  yang berumur 6 hari ke dalam loyang berisi campuran air kelapa yang telah didinginkan tadi (diperam), dan memeramnya kembali selama 7 hari.
      5. Agar bakteri Acetobacter xilynum dapat bekerja dengan baik, yaitu mengubah glukosa menjadi selulose atau dalam pembentukan lapisan nata maka kondisi lingkungan disekitarnya juga harus mendukung. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nata de coco yaitu kondisi peralatan serta ruangan yang cukup steril. Apabila kondisi ruangan kurang steril sehingga memungkinkan sirkulasi udara berjalan seperti biasa maka peluang untuk terjadinya kontaminasi pada nata yang diproduksi cukup besar, begitu pula jika peralatan yang digunakan kurang steril maka juga dapat menimbulkan kontaminasi (kerusakan pada lapisan nata yang diproduksi).
Jika telah terbrntuk Nata pada permentasi maka nerikut ini cara dalam pemanenan Nata:
Pemanenan Nata:
    1. Nata yang terbentuk diambil dan dibuang bagian yang rusak (jika ada), lalu dibersihkan dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan air bersih selama 1 hari.
    2. Pada hari kedua rendaman diganti dengan air bersih dan direndam lagi selama 1 hari.
    3. Pada hari ketiga nata dicuci bersih dan dipotong bentuk kubus (ukuran sesuai selera) kemudian direbus hingga mendidih dan air rebusan yang pertama dibuang.
    4. Nata yang telah dibuang airnya tadi, kemudian direbus lagi dan ditambahkan dengan satu sendok makan asam sitrat.
    5. Pengolahan
      1. Jika ingin dimasak sebagai campuran es buah, nata hasil point 5 d, ditambah dengan gula dan sirup sesuai selera.
      2. Jika ingin digunakan dilain hari dapat disimpan di dalam lemari es.
    6. Pengemasan Nata
      1. Nata hasil 5 d dimasukkan ke dalam plastik dalam kondisi masih panas (mendidih) dan diusahakan tidak terdapat gelembung udara dalam kemasan.
      2. Plastik (kemasan) ditutup rapat dengan karet atau sealer.
      3. Nata siap dipasarkan.
Manfaat Nata de Coco
Nata de Coco bagi tubuh tentunya sangat banyak karena Nata de Coco memiliki kandungan serat yang sangat tinggi sanggat berperan dalam proses pencernaan adapun sebagian dari manfaat mengkonsumsi Nata de Coco adalah sebagai berikut:
 Serat pangan adalah bagian dari makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia, sehingga tidak digolongkan sebagai sumber zat gizi. Serat pangan meliputi selulosa, hemiselulosa, pelitin, gum dan lignin. Meskipun tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi bakteri flora saluran pencernaan terutama dalam kolon, dapat merombak serat tersebut. Sumber utama serat pangan adalah sayuran dan buah-buahan., serta biji-bijian dan kacang-kacangan. Jumlah serat pangan yang harus dikonsumsi oleh orang dewasa adalah 20 – 35 g/hari atau 10 – 15 g/1000 kkal menu.
Serat pangan sering dibedakan atas kelarutannya dalam air. Serat pangan total (TDF atau Total Dietary Fiber) terdiri atas komponen serat pangan larut air (Seluble Dietary Fiber atau SDF) dan serat pangan tidak larut air (Insoluble Dietary Fiber atau IDF). SDF adalah serat pangan yang dapat larut dalam air hangat atau panas serta dapat terendapkan oleh air : etanol dengan perbandingan 1:4. Sedangkan IDF diartikan sebagai serat pangan yang tidak larut dalam air panas atau dingin. Serat yang tidak larut dalam air adalah komponen struktural tanaman, sedangkan yang larut adalah non komponen struktural. Serat yang tidak larut dalam air banyak terdapat pada kulit gandum, biji-bijian, sayuran dan kacang-kacangan. Serat yang larut dalam air biasanya berupa gum dan pelitin (misalnya pelitin kulit jeruk dan apel). Serat pangan tidak larut (IDF) bermanfaat dalam mengatasi sembelit, mencegah kanker terutama kanker kolon dan mengontrol berat badan.
Kanker usus besar (kolon) disebabkan oleh kontak sel-sel mukosa usus besar dengan zat-zat karsinogen, terutama jika kontak tersebut terjadi dalam waktu yang lama dengan konsentrasi senyawa karsinogen yang tinggi. Senyawa karsinogen berasal dari makanan yang mengandung prekursor. Di dalam sistem pencernaan, senyawa prekursor dapat dirubah menjadi senyawa-senyawa karsinogen oleh enzim pencernaan dan aktivitas flora usus. Kontak senyawa karsinogen dengan sel usus, dapat merubah sel-sel usus menjadi sel-sel kanker. Bila orang mengkonsumsi sedikit makanan yang berserat, maka feses yang terbentuk dalam usus besarnya kecil-kecil dan teksturnya keras. Bentuk feses semacam ini, menyebabkan konsentrasi zat karsinogenik yang mungkin ada di dalamnya pekat (konsentrasi tinggi), sedangkan bentuk feses yang kecil dengan tekstur yang kerasmenyebabkan transit makanan (waktu yang dibutuhkan sejak di makan sampai di buang menjadi feses) menjadi lama. Akibatnya akan terjadi kontak antara zat karsinogen, dalam konsentrasi tinggi dan waktu yang lama, dengan dinding usus besar yang dapat menyebabkan terbentuknya sel-sel kanker.
Serat makanan mempunyai daya serap air yang tinggi. Adanya serat makanan dalam feses menyebabkan feses dapat menyerap air yang banyak sehingga volumenya menjadi besar dan teksturnya menjadi lunak. Adanya volume feses yang besar akan mempercepat konstraksi usus untuk lebih cepat buang air – waktu transit makanan lebih cepat. Volume feses yang besar dengan tekstur lunak dapat mengencerkan senyawa karsinogen yang terkandung di dalamnya, sehingga konsentrasinya jauh lebih rendah. Dengan demikian akan terjadi kontak antara zat karsinogenik dengan konsentrasi yang rendah dengan usus besar, dan kontak ini pun terjadi dalam waktu yang lebih singkat, sehingga tidak memungkinkan terbentuknya sel-sel kanker.
Diverticulitis merupakan penyakit pada saluran usus besar berupa luka atau benjolan. Benjolan dan luka ini dapat mempermudah terbentuknya sel-sel kanker, jika kontak dengan senyawa karsinogenik. Timbulnya diverticulitis disebabkan oleh pembentukan feses yang kecil-kecil dan keras. Untuk mengeluarkan feses yang kecil dan keras ini perlu tekanan tinggi pada dinding usus. Akibatnya, lama kelamaan akan timbul luka. Terbentuknya feses yang kecil dan keras dapat terjadi pada orang yang jarang makan makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran.
Adanya serat makanan dalam usus besar menyebabkan feses banyak menyerap air sehingga konsistensinya menjadi lunak dan volumenya besar-bulky. Hal ini menyebabkan feses enak saja keluar tanpa menimbulkan luka pada dinding usus besar.










KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas mulai dari bahan baku utama Nata de Coco serta proses pembuatan dan manfaat bagi kesehatan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      pambutan Nata de Coco mengunakan sari dari air kelapa atau berbagai akstrak buah-buahan.
2.      dalam pembuatan digunakan bakteri  Acetobacter xylinum.
3.      Nata de Coco sendiri merupakan selulosa dari bakteri Acetobacter xylinum.
4.      bermanfaat bagi kesehatan terutama dalam proses pencernaan dalam tubuh karena tinggi serat.


DAFTAR PUSTAKA
  1. http://www.bi.go.id/sipuk/id/lm/nata_de_coco/pendahuluan.asp
  2. http://www.smallcrab.com/others/448-membuat-nata-de-coco
  3. http://inacofood.wordpress.com/ 

Senin, 25 April 2011

sahabat yg menghilang

sedikit berbagi tentang pengalaman sahabat. ya.. siapa sih yang tidak punya sahabat di dunia ini?....
meski cuma benda mati toh juga sahabat bukan sebutannya.. hahaha..
Kali ini saya akan ceritakan sedikit bagaimana tentang sahabat yang datang dan pergi siiring berjalanya waktu.
sahabat/berteman memang sebuah kejadian yang bisa dikatakan umum dilakukan setiap hari karna didasarkan bahwa kita (manusia) adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan interaksi dan komunikasi .
namun banyak hal dan kejadian yang selalu saja mewarnai persahabatan entah itu senang,sedih dan banyak lagi hal yang dialami. kisahku mungkin sama saja dengan kisah yang kamu alami, seperti biasa aku mengalami sedih,senag dan banyak lagi hal yang lainya.
Sahabat yang pertama bagiku adalah keluargaku sendiri karna pertama kali aku dilahirkan aku berada dalam keluargaku, mungkin tidak semua anak bersahabat pertama kalinya dengan keluarga misalnya saja anak2 yatim piatu yg tinggal di panti asuhan.